Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Install Docker dan Portainer di Server Debian 11 Bullseye

Pengertian Docker

Docker adalah platform perangkat lunak yang memungkinkan anda membuat, menguji dan menerapkan aplikasi dengan cepat. Docker mengemas perangkat lunak ke dalam unit standar yang disebut kontainer yang memiliki semua yang diperlukan perangkat lunak agar dapat berfungsi termasuk pustaka, alat sistem, kode dan waktu proses. Dengan menggunakan Docker, anda dapat dengan cepat menerapkan dan menskalakan aplikasi ke lingkungan apapun dan yakin kode anda akan berjalan.

Penjelasan secara lengkap anda dapat kunjungi web resmi docker dibawah ini :

https://docs.docker.com/get-started/overview/


Alasan kenapa menggunakan docker, kan sebelumnya telah ada teknologi VM ?

Okee kita akan pahami konsep VM terlebih dahulu. Jadi, kalau kita menggunakan VM, infrastruktur harus di alokasikan untuk masing-masing VM seperti prosesor, memory, penyimpanan dll. VM dikenal resource intensif dan berat, karena setiap VM harus memiliki sistem operasi dan resource sendiri. VM juga terkenal dengan overhead dan kompleksitas intensif, jadi kita perlu maintane dan update di tiap VM/OS. Dan di VM deployment aplikasi lebih lambat, tentu saja saat kita membuat sebuah VM kita harus set resource yang akan kita pakai, install OS, library dan aplikasi.

Sekarang kita pahami konsep docker atau teknologinya yang akan kita gunakan adalah kontainer. Di kontainer kita tidak perlu set infrastruktur seperti prosesor, memory, penyimpanan dll. Ketika sebuah kontainer membutuhkan lebih banyak sumber daya, kontainer tersebut dapat menggunakan sumber daya yang tersedia dengan cepat dan otomatis. Jadi kita tidak perlu khawatir tentang batas sumber daya pada tingkat VM. Kontainer terkenal ringan hanya menggunakan 1 OS dan Host OS. Kontainer dapat menjalankan lebih banyak aplikasi diserver dengan spesifikasi hardware yang sama, dibandingkan dengan VM. Karena hanya menggunakan 1 OS jadi kita hanya maintane ke 1 OS/server tersebut. Deployment lebih cepat, cukup unggah aplikasi dan tentukan dependensi.

Gimana ?? sudah paham konsep dasarnya ??

Tiap teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, bukan berarti teknologi docker ini lebih baik dari VM dan begitupun sebaliknya, semua tergantung untuk kebutuhan kita.


Persiapan Kebutuhan

Okee sekarang kita lanjut untuk menyiapkan kebutuhan yang akan kita gunakan. Kalau teman-teman mengikuti video saya di youtube saya pernah membangun server VM menggunkan laptop bekas. Nah kali ini saya masih menggunakan laptop tersebut untuk dijadikan server docker.

Spesifikasi Perangkat ; 

CPU : Intel i3-2328M (4) @ 2.200GHz 

Memory : 6GB

Penyimpanan : SSD 120GB

OS: Debian GNU/Linux 11 (bullseye) x86_64


Langkah Kerja

Connect to Server

Jika anda mengerjakan diluar perangkat server lakukan remote terlebih dahulu, disini admin menggunakan remote ssh

$ ssh <Username>@<IPSERVER>


Set up the Repository

https://docs.docker.com/engine/install/

ini adalah link resmi untuk menginstall docker engine, sesuaikan linux yang anda gunakan karena setiap distro berbeda.


1. Update dan instal paket untuk memungkinkan apt menggunakan repositori melalui HTTPS:

$ sudo apt-get update

$ sudo apt-get install \

ca-certificates \

curl \

gnupg \

lsb-release

2. Buat Folder untuk menyimpan key dan tambahkan GPG key resmi Docker:

$ sudo mkdir -p /etc/apt/keyrings

$ curl -fsSL https://download.docker.com/linux/debian/gpg | sudo gpg --dearmor -o /etc/apt/keyrings/docker.gpg

3. Selanjutnya menambahkan sources docker list:

$ echo \

"deb [arch=$(dpkg --print-architecture) signed-by=/etc/apt/keyrings/docker.gpg] https://download.docker.com/linux/debian \

$(lsb_release -cs) stable" | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/docker.list > /dev/null


Install Docker Engine

1. Langkah awal, perlu dilakukan pembaruan indeks paket apt, dan instal versi terbaru Docker Engine, containerd, dan Docker Compose:

$ sudo apt-get update

$ sudo apt-get install docker-ce docker-ce-cli containerd.io docker-compose-plugin

2. Mengecek versi, status dan build dari Docker Engine:

$ sudo docker --version

$ sudo systemctl status docker

3. Mencoba untuk menampilkan semua container yang berjalan:

$ docker ps -a


Install Portainer

Portainer adalah aplikasi yang ringan, cross-platform, dan open source UI untuk manajemen Docker. Portainer memberikan gambaran rinci tentang Docker dan memungkinkan Anda untuk mengelola kontainer, Docker image, jaringan dan volume masing masing kontainer melalui web dashboard sederhana.

https://docs.portainer.io/v/ce-2.9/start/install/server/docker/linux

1. Pertama, create volume yang akan digunakan Server portainer untuk menyimpan databasenya:

$ docker volume create portainer_data

2. Kemudian, download dan install portainer server container

docker run -d -p 8000:8000 -p 9443:9443 --name portainer \

    --restart=always \

    -v /var/run/docker.sock:/var/run/docker.sock \

    -v portainer_data:/data \

    portainer/portainer-ce:2.9.3

3. Setelah penginstalan selesai buka browser dan ketik alamat ip server tambahkan port 9443

https://<IP SERVER>:9443


Tonton juga video praktiknya di YouTube saya;


SELESAI, SELAMAT MENCOBA

Post a Comment for "Cara Install Docker dan Portainer di Server Debian 11 Bullseye"